![]() |
Wakil Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja saat menghadiri Muscab III BPC HIPMI Kabupaten Bekasi. |
Hal tersebut disampaikan Wabup Asep usai menghadiri
Musyawarah Cabang (Muscab) ke-III BPC HIPMI Kabupaten Bekasi di Hotel Sahid
Jaya Lippo Cikarang, pada Rabu (25/06/2025).
Asep mengatakan, HIPMI merupakan organisasi yang
beranggotakan para pengusaha muda dari berbagai bidang. Ia menilai, potensi
besar yang dimiliki HIPMI bisa dimanfaatkan untuk membantu pembangunan daerah.
“Mereka banyak bergerak di berbagai bidang. Makanya saya
mengajak mereka berkolaborasi, bantu pemerintah Kabupaten Bekasi mengurangi
angka pengangguran dan kemiskinan,” kata Asep.
Menurutnya, keberadaan lebih dari 7.800 perusahaan di
kawasan industri Kabupaten Bekasi harus bisa dioptimalkan. Pemerintah daerah
membutuhkan peran aktif para pengusaha muda untuk membuka peluang kerja bagi
masyarakat.
“Misal satu kecamatan, orang HIPMI bisa bawa 100 orang untuk
bekerja. Contoh kecil, pengadaan kaos, baju seragam, atau alat tulis kantor
(ATK) untuk perusahaan, itu bisa libatkan pengusaha muda,” ujarnya.
Ia menambahkan, anggota HIPMI juga bisa merekrut masyarakat
yang menganggur untuk dilibatkan dalam kegiatan usaha. Dengan cara ini, langkah
konkret mengurangi pengangguran dapat segera diwujudkan.
Selain itu, Asep mengingatkan pentingnya inovasi di kalangan
pengusaha muda. Salah satunya dengan mendorong generasi muda terlibat dalam
sektor pertanian dengan cara yang lebih modern.
“Anak muda turun ke sawah bukan harus nyangkul, tapi jadi
marketnya. Misal gabah diolah jadi beras, dikemas UMKM, lalu dipasarkan dengan
branding khas desa,” jelasnya.
Upaya tersebut, kata Asep, dapat meningkatkan ekonomi lokal
dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Produk-produk lokal juga bisa
dipasarkan dengan nama yang khas sesuai daerah asalnya.
Terkait rencana konkret kolaborasi, Wabup menyebut akan
segera mengundang pengurus HIPMI untuk audiensi. Dalam pertemuan itu,
pemerintah ingin membahas bentuk kerja sama yang lebih terarah.
“Nanti kita mau dibidang apa nih? HIPMI ini pengusaha muda,
saya contohkan tadi soal pertanian,” katanya.
Menurutnya, sektor pertanian bisa dikembangkan lebih
inovatif tanpa harus bekerja di sawah secara langsung. Anak muda bisa berperan
dalam rantai pemasaran produk pertanian dari desa.
“Padi dijadikan beras, beras dikemas dengan bagus oleh UMKM,
dijual ke warung, ke rumah makan, atau pasar modern. Bisa juga diberi merek
khas seperti Beras Waluya, Pebayuran, atau Karangraharja,” ucapnya.
Asep juga menilai dukungan pemerintah terhadap pengusaha
muda dapat berdampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satu caranya adalah dengan menggerakkan ekonomi masyarakat melalui UMKM
dan pengurangan pengangguran.
“Kalau pengangguran berkurang, beban pemerintah pasti
berkurang. Akhirnya uang itu bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat,”
tuturnya.
Ia menegaskan, PAD bukan semata-mata dihitung dari pemasukan
langsung ke kas pemerintah. Namun dengan berkurangnya angka kemiskinan dan
pengangguran, secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Wabup juga berharap kepengurusan baru HIPMI di bawah Ketua
Markus dapat lebih solid dan menjadi mitra strategis pemerintah. Ia meyakini
soliditas organisasi menjadi kunci keberhasilan program-program kerja HIPMI ke
depan.
“Saya lihat Pak Markus ini orangnya baik, mudah-mudahan
HIPMI solid tiga tahun ke depan. Anak muda yang punya intelektual dan inovasi,
kita dorong, kita dukung,” pungkasnya. (jaw)