Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Barat, Herman Suryatman, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat,
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi, dan para camat se-Kabupaten
Bekasi, serta perwakilan 60 perusahaan di wilayah Kabupaten Bekasi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman
mengatakan, implementasi platform digital ini diharapkan dapat menjembatani
kebutuhan tenaga kerja dengan lowongan yang tersedia di perusahaan secara lebih
transparan dan terintegrasi.
“Kami mengundang 60 perwakilan perusahaan besar dan para
camat se-Kabupaten Bekasi. Para camat diharapkan bisa mengedukasi para pencari
kerja di wilayah masing-masing untuk aktif menginput data ke platform digital,
memantau email atau konfirmasi dari perusahaan, dan segera menindaklanjuti jika
ada panggilan,” ujarnya.
Herman juga menekankan pentingnya komitmen dan keterbukaan
dari pihak perusahaan dalam menyediakan data lowongan kerja secara jujur dan
terintegrasi ke dalam platform digital.
“Pengadaan tenaga kerja jangan dilakukan secara diam-diam.
Semua harus terbuka dan di-entry ke platform. Spesifikasi kebutuhan tenaga
kerja akan dicocokkan dengan data pencari kerja melalui algoritma. Kami akan
pantau terus, baik secara otomatis melalui sistem maupun secara manual ke tiap
perusahaan,” tegasnya.
Selain mengandalkan platform digital, Pemprov Jabar juga
menyiapkan langkah manual untuk memastikan proses rekrutmen berjalan optimal,
guna menekan angka pengangguran di Jawa Barat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy
Supriyadi menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dalam mengembangkan platform digital ketenagakerjaan.
“Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berkomitmen meningkatkan
kesempatan kerja dan menciptakan iklim industri yang kondusif. Namun, tantangan
di lapangan cukup besar. Pertumbuhan penduduk yang pesat menambah jumlah
angkatan kerja, sehingga angka pengangguran meningkat,” ungkapnya.
Menurut Dedy, salah satu kendala utama adalah kesenjangan
informasi antara pencari kerja dan perusahaan. Banyak perusahaan kesulitan
mendapatkan tenaga kerja sesuai kualifikasi, sedangkan pencari kerja kerap
tidak mengetahui adanya lowongan.
“Oleh karena itu, kami menyambut baik hadirnya platform
digital ini sebagai langkah strategis. Pemkab Bekasi juga telah memiliki
website SIP Kerja yang memuat informasi lowongan kerja dari berbagai
perusahaan. Ke depan, SIP Kerja akan kami kembangkan menjadi platform
interaktif yang dapat menghubungkan langsung pencari kerja dengan perusahaan,”
terangnya.
Dedy berharap, kolaborasi antara platform dari Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten Bekasi dapat berjalan sinergis dan saling melengkapi,
termasuk kemungkinan integrasi data, agar dapat menekan angka pengangguran
secara signifikan.
Ia juga mengajak para pimpinan perusahaan dan pengelola
kawasan industri untuk berpartisipasi aktif mengunggah data kebutuhan tenaga
kerja dan menyosialisasikan platform ini kepada para pencari kerja. (Jaw)