tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

PDAM Tirta Patriot Diduga Permainkan Pelanggan, Tagihan Melonjak Berulang Tanpa Sebab



Bekasicyber.id, BEKASI UTARA - Aroma ketidakadilan mulai menyeruak di Kota Bekasi. Warga yang selama ini patuh membayar tagihan air, kini dibuat geram oleh dugaan permainan tarif yang diduga dilakukan PDAM Tirta Patriot. Lonjakan tagihan air yang datang tanpa sebab, membuat sebagian pelanggan merasa dipermainkan oleh perusahaan penyedia air bersih milik daerah tersebut.

Deni Yanto, warga Kavling Tegal Perintis, Kelurahan Marga Mulya, menjadi salah satu korban kejanggalan ini. Ia menuturkan, sejak awal berlangganan, tagihan air di rumahnya selalu berada di kisaran Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per bulan. Namun, semua berubah sejak Agustus 2024.

“Bayangkan, bulan itu tiba-tiba tagihan melonjak sampai di atas satu juta rupiah! Padahal pemakaian biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang jarang dipakai karena sebelumnya kami pakai sumur bor,” ujar Deni dengan nada kecewa, Selasa (2/9).

Menurutnya, setelah melakukan komplain langsung ke kantor PDAM, barulah tagihan kembali normal beberapa bulan kemudian. Namun ketenangan itu tak bertahan lama. Di bulan yang sama pada tahun 2025, kejadian serupa kembali menghantamnya.

“Seolah ada pola. Selalu di bulan Agustus tagihan melonjak tanpa penjelasan logis. Saya sudah ikuti semua aturan, pasang pelampung otomatis sesuai saran petugas. Tapi buktinya, tetap saja saya jadi korban,” keluhnya.

Deni bahkan sempat diminta petugas untuk memeriksa kerusakan pelampung di rumahnya. Namun setelah ia buktikan langsung, semua perangkat berfungsi normal. “Meteran air juga baik-baik saja. Lalu salahnya di mana? Di pelanggan atau di sistem pencatatannya?” ujarnya penuh tanda tanya.

Keresahan Deni bukan tanpa alasan. Ia khawatir pelanggan lain yang awam dengan prosedur komplain akan terus dirugikan. “Saya masih bisa bicara, bisa datang ke kantor, bisa minta klarifikasi. Tapi bagaimana dengan masyarakat yang tidak tahu apa-apa? Mereka pasti hanya bisa diam dan membayar,” tuturnya.

Hingga kini, PDAM Tirta Patriot tercatat melayani lebih dari 72 ribu pelanggan di Kota Bekasi. Namun di balik angka itu, mulai bermunculan suara-suara sumbang di media sosial. Banyak warga mengeluhkan hal serupa: tagihan melonjak tanpa sebab, lalu kembali normal setelah dikomplain.

Fenomena ini memunculkan dugaan adanya permainan sistem atau kelalaian internal yang merugikan pelanggan. Warga mendesak manajemen PDAM Tirta Patriot untuk segera turun tangan, memberi penjelasan resmi, dan memastikan kejadian serupa tak terulang di tahun-tahun mendatang.

“Air itu kebutuhan hidup. Jangan sampai rakyat kecil dipermainkan dengan tagihan yang tidak masuk akal. Kalau ada kesalahan sistem, perbaiki. Kalau ada permainan, ungkap ke publik,” tegas Deni.

Sejumlah pihak pun mendorong DPRD Kota Bekasi untuk memanggil manajemen PDAM Tirta Patriot, agar transparansi dan keadilan bagi pelanggan benar-benar ditegakkan. Sementara itu, pihak PDAM hingga berita ini diturunkan belum memberikan klarifikasi resmi atas lonjakan tagihan yang meresahkan warga tersebut.