![]() |
| Penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba sebagai rangkaian acara Kriyaan Lansia Kota Bekasi. |
Kegiatan yang bertempat di Plaza Patriot Candrabhaga pada Sabtu (1/11/2025) malam itu, dihadiri ratusan lansia. Suasana semarak langsung tercipta dengan berbagai pertunjukan seni, lomba nyanyi, serta penampilan memukau dari grup paduan suara lansia. Kemeriahan makin menjadi dengan kehadiran bintang tamu Ozy Syahputra dan Julius Sitanggang yang berhasil menghibur peserta.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam sambutannya menegaskan, acara ini merupakan inisiatif perdana sebagai wadah berekspresi dan bentuk penghargaan bagi lansia, yang telah menjadi bagian dari program sekolah lansia sejak 2022.
"Ini adalah langkah awal kami memberikan ruang bagi para lansia untuk mengekspresikan diri, sekaligus merefleksikan capaian mereka. Dukungan anggaran juga akan kami tingkatkan secara berkelanjutan," tegas Tri usai acara.
Tri juga menyampaikan filosofi dasar pembinaan lansia di Kota Bekasi. "Keyakinan kami teguh, lansia harus senantiasa sehat, mandiri, dan bahagia. Bagi saya pribadi, mereka adalah orang tua kami semua yang wajib kita jaga dan sayangi," ujarnya dengan penuh haru.
Mengenai perkembangan sekolah lansia, Tri mengungkapkan saat ini telah ada sekitar 15 sekolah yang tersebar di 12 kecamatan dengan 1.800 peserta. Ia berambisi untuk meningkatkan jumlah partisipan. "Target kami, tahun depan dapat menjangkau 3.000 lansia dalam program sekolah ini," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Kusnanto Saidi, memaparkan bahwa Kriyaan Lansia dirancang untuk menyatukan lansia sehat dan produktif.
"Kami ingin mengonsolidasikan para lansia yang aktif dan produktif. Sekolah lansia yang ada akan terus kami kembangkan dan tambah ke depannya," jelas Kusnanto.
Lebih detail, ia membeberkan dua tujuan utama program ini. Pertama, memastikan pemeriksaan kesehatan rutin bulanan bagi lansia. Kedua, memberikan pembekalan untuk menciptakan lansia yang mandiri dalam mengelola kesehatannya sendiri.
"Ini tentang menciptakan kemandirian. Dari cek kesehatan rutin hingga edukasi mengelola kesehatan secara mandiri," paparnya.
Yang tak kalah menarik, Kusnanto mengungkapkan rencana pengembangan aspek produktivitas lansia. Melalui kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan UMKM, hasil karya lansia seperti batik ecoprint dan pupuk organik akan didorong menjadi produk komersial.
"Kami berencana berkolaborasi untuk memberdayakan produk-produk unggulan lansia. Tadi kita lihat sendiri, ada batik ecoprint dan pupuk organik yang potensial untuk dikembangkan secara ekonomi," tuturnya.
Ia menutup dengan menyampaikan filosofi SMART yang menjadi pedoman: Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Terhormat. Dengan komunitas yang solid, diharapkan lansia tidak merasa kesepian dan tetap menjadi pribadi yang produktif serta bermartabat.
"Intinya, mereka tidak boleh merasa sendiri. Dengan komunitas yang satu frekuensi, mereka akan merasa tetap dibutuhkan dan bisa menjadi manusia yang produktif," pungkas Kusnanto. (Red)
.png)

