![]() |
| Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi. |
Junaedi menegaskan, momen ini lebih dari sekadar seremoni
tahunan. "Ini adalah waktu untuk refleksi dan bergerak bersama,
meningkatkan pemahaman publik sekaligus menghapuskan stigma dan diskriminasi
terhadap penyintas," ujarnya dalam sambutan.
Ia menyatakan komitmen Pemkot Bekasi untuk terus memperkuat
tiga pilar utama: pencegahan, edukasi, dan penyediaan layanan kesehatan yang
inklusif serta adil bagi semua warga. "Kami mendorong kolaborasi erat
lintas sektor—pemerintah, tenaga medis, dunia pendidikan, komunitas, hingga
media agar penanganan HIV/AIDS bisa dilakukan secara menyeluruh dan
berkelanjutan," tegas Junaedi.
Sekda tersebut juga menekankan bahwa isu HIV/AIDS bukan
semata masalah medis, melainkan juga persoalan kemanusiaan yang memerlukan
empati kolektif. "Mari kita ciptakan lingkungan yang saling mendukung,
penuh pengertian, serta memberikan ruang aman dan bermartabat bagi setiap
warga," ajaknya.
Di akhir kegiatan, Junaedi mengimbau masyarakat Bekasi untuk
aktif menambah pengetahuan, menghindari perilaku berisiko, dan memanfaatkan
fasilitas layanan kesehatan yang tersedia. "Dengan semangat kebersamaan
dan kepedulian, kita dapat menekan laju penularan dan mewujudkan Bekasi yang
sehat serta berdaya," tutupnya.
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 diharapkan dapat
memperkuat sinergi seluruh pihak dalam membangun masyarakat yang tidak hanya
sehat secara fisik, tetapi juga inklusif dan bebas dari prasangka negatif. (dn)
.png)


