![]() |
| Peserta mengikuti Lomba Senam Anak Indonesia Hebat Antar Pelajar yang digelar KORMI di Gedung Wibawa Mukti, Kompleks Pemda Kabupaten Bekasi. |
Gebyar Senam KORMI 2025 resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bekasi sekaligus Ketua Umum KORMI, dr. Asep Surya Atmaja. Dalam sambutannya, ia menyoroti nilai investasi kesehatan yang sangat berharga bagi generasi muda.
“Kegiatan ini adalah investasi yang luar biasa. Kita tidak hanya melihat semangat kompetisi, tetapi juga upaya kolektif membangun budaya hidup sehat sejak usia dini. Olahraga harus menjadi bagian gaya hidup mereka,” tegas Asep.
Ia juga menggarisbawahi bahwa acara ini dirancang multi-manfaat. Selain sebagai ajang kreasi dan rekreasi, para peserta juga mendapatkan pembekalan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi.
“Partisipasi ratusan pelajar ini sangat membanggakan. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mendapatkan edukasi penting dari BNK sebagai bekal menjadi generasi penerus yang produktif dan bersih dari narkoba,” tambahnya.
Antusiasme peserta tahun ini disebutkan sangat tinggi. Sekretaris KORMI Kabupaten Bekasi, Ratu Arisdiana, mengungkapkan bahwa pendaftaran terpaksa ditutup lebih awal karena membludaknya minat. Total, tercatat 90 grup yang terdiri dari 48 grup SD, 32 grup SMP, dan 10 grup SMA/SMK turut berkompetisi.
“Dukungan dari Dinas Pendidikan, para kepala sekolah, dan guru sangat luar biasa. Ini bukti komitmen bersama untuk memajukan olahraga rekreasi di kalangan pelajar,” ujar Ratu.
Gebyar Senam KORMI 2025 bukan sekadar lomba. Acara ini juga merupakan puncak dari rangkaian sosialisasi Senam Anak Indonesia Hebat yang telah dilakukan KORMI di 20 SMP sepanjang tahun. Kolaborasi dengan berbagai mitra pun turut memperkaya acara, seperti kehadiran PMI, Disdukcapil, serta dukungan pembinaan dari Bank BJB untuk para juara.
“Kami berterima kasih pada semua pihak, termasuk pelaku UMKM yang selalu mendukung. Ke depan, kami berharap bisa mengembangkan lebih banyak kategori lomba, seperti senam kreasi atau tari tradisional, dengan partisipasi yang semakin luas,” pungkas Ratu Arisdiana menutup penjelasan. (Jaw)
.png)

