![]() |
Program rutilahu Kabupaten Bekasi mendapatkan penambahan anggaran 100 persen mulai Tahun 2026. Foto: Ilustrasi |
Nur Chaidir, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan
Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, menjelaskan bahwa anggaran Rutilahu
tidak pernah direvisi sejak 2019, padahal biaya konstruksi terus
melambung.
"Kenaikan harga material bangunan menjadi alasan utama
penyesuaian anggaran ini, dari Rp20 juta menjadi Rp40 juta per unit,"
ujarnya, Jumat (16/5/2025).
Ia menambahkan, kebijakan ini mengikuti langkah Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang telah menaikkan anggaran Rutilahu menjadi Rp40 juta
per unit pada 2025.
"Pemprov Jabar sudah menerapkan Rp40 juta per unit.
Kami akan menyelaraskan, tetapi implementasinya baru bisa dimulai 2026 karena
masih menunggu penyelesaian Peraturan Bupati," jelas Chaidir.
Program Rutilahu dirancang untuk mendorong partisipasi
masyarakat dalam memperbaiki rumah tidak layak huni melalui gotong royong.
Bantuan pemerintah berfungsi sebagai stimulus, melibatkan penerima manfaat,
keluarga, tetangga, hingga pemerintah desa dalam proses pembangunan.
"Program ini memacu kolaborasi warga dalam merenovasi
rumah. Dari sini, kami bisa melihat seberapa kuat semangat kebersamaan di
tingkat desa," paparnya.
Pada 2025, Disperkimtan Kabupaten Bekasi menargetkan
pembangunan 1.670 unit Rutilahu yang tersebar di 23 kecamatan, dengan rata-rata
15–20 unit per desa/kelurahan. (jaw)