![]() |
Warga berbondong-bondong mendatangi E-World di Jl. Ir. H. Juanda Bekasi Timur. |
Bekasicyber.ID, BEKASI TIMUR – Beberapa pekan terakhir, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan E-World atau World Network. Kehadirannya menarik perhatian banyak orang, bukan karena manfaatnya, melainkan karena iming-iming koin gratis yang bisa dicairkan. Syaratnya cukup sederhana: pemindaian iris mata dan pengambilan foto diri.
Saat dikunjungi awak media, cabang E-World di Kota Bekasi, yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda (samping Stasiun Bekasi Timur), ramai didatangi warga yang ingin mendaftar. Baik muda maupun tua, bahkan lansia dan ibu hamil terlihat antre berjejer.
Prosedur pendaftarannya cukup mudah:
1. Mengunduh aplikasi World App di Google Play Store.
2. Mendapatkan jadwal pertemuan dengan operator.
3. Mengikuti pengenalan tentang E-World melalui aplikasi.
4. Membuat akun World ID.
Selanjutnya, pendaftar akan menjalani pemindaian iris mata menggunakan alat bernama Orb serta pengambilan foto diri. Setelah itu, mereka akan menerima barcode sebagai tanda keanggotaan.
"Hanya itu saja. Tidak benar jika dikatakan kami mengambil seluruh data pribadi pendaftar. Kami tidak meminta foto KTP atau bahkan nama asli," jelas H, manajer operator E-World Cabang Juanda Kota Bekasi, Minggu (4/5/2025).
Setelah mendapatkan barcode, pendaftar dapat mengaktifkan akun di World App, membuat dompet digital, dan menerima aset kripto yang bisa dicairkan.
"Aset kripto ini bisa digunakan di aplikasi World atau dicairkan. Tidak ada masalah," tambah H.
Rico, salah satu pendaftar, mengaku telah mengajak istri, orang tua, dan mertuanya untuk ikut mendaftar. Alasannya, prosesnya mudah dan ada manfaat finansial.
"Total kami dapat aset senilai $40 USD. Pencairannya dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, saya sudah mencairkan $16 USD ke rekening Dana," ujar Rico, warga Perumnas 3, Bekasi Timur.
Namun, ketika ditanya tentang manfaat lain, Rico mengaku tidak terlalu paham. Ia hanya mendengar bahwa pendaftaran ini berguna untuk mencegah pemalsuan identitas oleh AI atau bot.
"Menurut penjelasan operator, E-World membantu membedakan manusia asli dari AI. Tapi yang penting, saya dapat tambahan uang," ucapnya.
Menurut H, E-World diciptakan oleh Maverick, salah satu pengembang AI, sebagai protokol untuk meningkatkan kepercayaan di dunia maya dan memfasilitasi akses ke ekonomi global.
"Dengan protokol ini, kita bisa membuktikan bahwa kita manusia unik, bukan AI atau bot," paparnya.
Syarat pendaftaran adalah berusia 18 tahun ke atas untuk mendapatkan World ID. Namun, di media sosial, banyak warganet yang menolak dengan narasi bahwa ini hanya cara mengambil data pribadi.
Masyarakat diimbau untuk bijak dan berhati-hati sebelum mendaftar. (Yan)