![]() |
Puskesmas Marga Mulya. |
Bekasicyber.ID, BEKASI TIMUR - Layanan kesehatan menjadi hal utama yang dikedepankan pemerintah daerah. Dengan adanya BPJS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) daerah, puskesmas diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Namun ironisnya, masih ditemukan puskesmas di Kota Bekasi dengan layanan jauh dari kata optimal. Di beberapa puskesmas, meskipun sudah ada jam operasional, mereka justru tutup lebih cepat. Bahkan, dokter yang bertugas sering pulang sebelum waktunya.
Seperti yang dialami oleh T, seorang ibu dengan bayi berusia di bawah tiga tahun, warga Margamulya. Ia mengeluh karena dinyatakan terlambat dan puskesmas menutup layanan meskipun baru pukul 13.30 pada hari Jumat.
"Bayi saya demam dan batuk, ingin berobat. Katanya buka sampai pukul 14.00, tapi saya datang sebelum jam itu," ujar T, Jumat (9/5/2025).
T kebingungan karena meski membawa KIS, puskesmas tutup lebih awal. Ia terpaksa berobat ke klinik berbayar.
"Saya bingung, di klinik harus bayar, padahal ekonomi saya pas-pasan. Akhirnya terpaksa pinjam Rp200.000 ke tetangga," paparnya.
Padahal, meski jam operasional tiap puskesmas berbeda, seharusnya mereka tetap melayani pasien selama masih dalam waktu kerja. Di Kota Bekasi, jam operasional puskesmas umumnya: Senin–Jumat: 07.30–14.00 atau 08.00–15.00, Sabtu: 08.00–12.00.
T juga mengaku sempat menanyakan keberadaan dokter, yang ternyata sudah tidak ada di tempat.
"Ada yang bilang ke saya (tidak mau sebut namanya) kalau di hari Jumat dan Sabtu, dokter UPTD Puskesmas Margamulya selalu pulang jam 11.00," tambahnya.
Seorang pemerhati kesehatan, YHW (nama disamarkan), menyatakan bahwa kasus ini melibatkan dua pelanggaran. Pertama penolakan pasien meski masih dalam jam Kedua, dokter pulang lebih awal, sehingga layanan tidak maksimal.
"Ini jelas pelanggaran. Dokter seharusnya pulang paling akhir. Mereka digaji dari dana daerah, yang bersumber dari pajak masyarakat. Ini sangat disayangkan," tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkot Bekasi harus memperbaiki layanan kesehatan, terutama di puskesmas. Sistem rujukan ke puskesmas justru menyulitkan masyarakat menengah ke bawah.
"Klinik luar sering menolak BPJS/KIS tanpa rujukan puskesmas. Masalah muncul saat ada keluarga yang sakit di luar jam operasional, seperti malam hari atau akhir pekan saat puskesmas libur," pungkasnya. (Yan)