tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Kasus DBD Menurun di Kota Bekasi Tapi Kematian Meningkat, Warga Diminta Waspada

Dr. Satria Sri Wijayanti, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Bekasicyber.ID, BEKASI SELATAN – Meskipun jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi menurun dibandingkan tahun sebelumnya, pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Faktor cuaca yang tidak stabil dan lingkungan yang kurang higienis masih berpotensi meningkatkan penyebaran penyakit ini.  

"Berdasarkan data, pada Mei 2024 tercatat 328 kasus DBD, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai 820 kasus," jelas Dr. Satria Sri Wijayanti, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Rabu (4/6/2025).  

Meskipun terjadi penurunan signifikan, ia mengingatkan bahwa jumlah kematian justru meningkat.

"Tahun ini, lima orang meninggal akibat DBD, sementara tahun lalu tidak ada korban jiwa pada bulan yang sama," ujarnya.

Hal ini membuktikan bahwa DBD tetap menjadi ancaman serius, terutama di musim pancaroba.  

Perubahan cuaca ekstrem, dari panas terik hingga hujan lebat, dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi virus, termasuk dengue.  

Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan gencar melakukan berbagai tindakan, seperti penyuluhan di lebih dari 1.600 Posyandu aktif di Bekasi.

"Kami memberikan edukasi, membagikan bubuk abate, dan mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," paparnya.  

Setiap rumah disarankan memiliki "guru jentik" orang yang paham cara memeriksa dan membersihkan area berpotensi sarang nyamuk, seperti genangan air, kaleng bekas, atau gantungan baju lembap.  

Dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa, Bekasi menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan DBD. Oleh karena itu, pencegahan harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat. 

"Kerja sama antara RT, RW, kader kesehatan, dan warga sangat penting. Jangan menunggu ada korban baru bertindak," tegasnya.  

Selain itu, pemerintah menekankan bahwa pencegahan DBD tidak hanya tentang memberantas nyamuk, tetapi juga menerapkan pola hidup bersih, seperti tidak menumpuk sampah, menghindari penampungan air tidak terkontrol, dan menjaga imunitas tubuh.  

Dengan upaya konsisten dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan kasus DBD di Bekasi dapat terus ditekan dan tidak ada lagi korban jiwa di masa mendatang. (Yan)