.png "Author")
 |
| Foto bersama puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Kota Bekasi. |
Tri mengungkapkan, komitmen bersama ini tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi yang kini berada di peringkat kedua tertinggi se-Jawa Barat, dengan kontribusi signifikan dari sektor kesehatan.
“Hidup sehat hari ini sudah menjadi karakter masyarakat Kota Bekasi. Ini bukan sekadar seremonial, melainkan gerakan nyata yang lahir dari kolaborasi semua pihak, mulai dari tingkat RT/RW, kader, tenaga medis, hingga seluruh warga,” tegas Tri pada Minggu (30/11/2025).
Di balik prestasi tersebut, Tri mengingatkan adanya tantangan lingkungan yang masih memerlukan perhatian, seperti praktik membakar sampah yang berpotensi memicu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Ia mendorong peningkatan kepedulian warga dalam pengelolaan limbah dan air kotor.
Sebagai contoh nyata inovasi kesehatan berbasis masyarakat, Tri memberikan apresiasi kepada Puskesmas Karang Kitri. Puskesmas tersebut berhasil menggerakkan program gotong royong dengan iuran Rp10.000 per rumah untuk layanan sedot WC gratis dan optimalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola warga.
“Penghargaan Kota Sehat bukan hanya tentang prestasi, melainkan pola pikir bermartabat dalam melayani warga. Kota sehat adalah karakter dan budaya yang harus terus kita jaga,” tambahnya.
Puncak peringatan HKN ke-61 ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, dan Ketua DPRD Kota Bekasi, yang bersama-sama memperkuat komitmen untuk mendorong seluruh elemen masyarakat agar konsisten menjaga pola hidup sehat. (War)